Sejarah Ketoprak Anggoro Budoyo


 Ketoprak Anggoro Budoyo berdiri pada tanggal 03 Januari 2014 dan di resmikan oleh Crew Ketoprak Anggoro Budoyo pada tanggal 27 Juli 2015.

  Sebelum di bentuk Anggoro Budoyo, nama group ini sebelumnya adalah PSM (Padepokan Senggoro Macan) yg di dirikan oleh 7 pemuda asal Purwodadi yaitu Ari, Anggoro, Yoga, Abidun, Yeda, Nurul, Dan Dayah. Guna di bentuknya tim ini yaitu untuk sebuah perkumpulan para pemuda untuk berkarya di bidang seni pertunjukan & hiburan. 

Seling berjalannya waktu, Group PSM ini mempunyai pemikiran untuk membuka pelatihan seni, "dan bagi siapapun yg berminat untuk belajar seni budaya bisa ikut latihan bersama kami", ujar Ari. 

Disitu ketemulah sosok pemuda berbakat yg bernama Rifai (Ucil) dan kakaknya Rizal dari desa gubug, mereka berdua datang ke desa Klambu menemui Ari untuk ikut latihan ketoprak, ujarnya,. 

Seminggu full Ari dan Crew PSM pun melatih kedua pemuda ini dengan sangat tegas, yg di lakukan setiap malam hari di lapangan desa Klambu, "Tidak peduli Hujan, Dingin, Malam, Kotor, Rasa sakit semua di anggap biasa" ujar Rifai,.

Selang 1 bulan setelah latihan full, Ari sendiri menerima job dari teman lamanya yg bernama Ardy dari desa Kalanglundo, kec. Ngaringan, kab. Grobogan untuk mengisi acara pernikahannya,. 

Ke-8 pemuda itu pun berangkat untuk memulai pentas pertamanya di desa Kalanglundo dgn costum seadanya dgn membawa kendaraan mobil Pick up, "tidak peduli panas, hujan, yg penting kita harus slalu bersama demi budaya Indonesia" ujar Ari,. 

Singkat cerita, Rizal kakak Rifai pun memutuskan untuk keluar dari PSM di karenakan kendala pekerjaan dan ekonomi keluarga yg pas-pasan, Rifai pun bergegas tidak mau meninggalkan Seni budaya-nya, ia berfikiran untuk mengajak temannya Sidik (gendut) yg berasal dari gubug, tetangga Rifai. Berjarak 2 hari kemudian setelah sidik bergabung di PSM, ketemulah Ari dan Panji yg tdk lain adalah sahabat Ari sejak duduk Di bangku SMP dan kata lain Panji adalah salah satu teman seperjuangan Ari sewaktu masih belajar silat di SMP Negeri 1 Klambu. Lalu Ari pun menawarkan Panji untuk ikut latihan ketoprak, dan Panji pun bersedia karena itu adalah hobi Panji sejak kecil, ujarnya.

Selang setelah mereka berkumpul, Ari dan ke-7 Crew itu membuat tim dan anggota yg paten untuk memulai pentas selanjutnya, Ari pun bergegas dengan mengubah group PSM itu menjadi "Anggoro Budoyo" yg tidak lain adalah nama seperjuangan Ari yaitu Anggoro (Mbah gimbal)

Nama Anggoro Budoyo sendiri mempunyai arti dan ciri khas yg sangat dalam bagi mereka, di karenakan meraka terlahir dari darah kejawen. 

Suka, duka pun telah mereka lewati bersama, hingga mereka pun berjanji bahwa tidak akan meninggalkan seni budaya apa pun alasannya,. Dan terbentuklah "Ketoprak Anggoro Budoyo" yg di dirikan oleh Ari di ds. Klambu, Kec. Klambu, Kab. Grobogan,

 Mereka pun berjaya menyelenggarakan pentas seni ketoprak di berbagai tempat, pedesaan, hingga perkotaan.

Ari berharap, jika suatu saat nanti semuanya sukses, jangan pernah melupakan sejarah dan perjalanan karir ini, karena ini sangat berarti dalam hidupnya. Dan harapan Ari selaku ketua group ketoprak Anggoro Budoyo, semoga kelak seni budaya banyak yg meneruskan dan di lestarikan, ujarnya.

Ketoprak Anggoro Budoyo sendiri memiliki semboyan yg sangat dalam dalam bahasa Jawa yaitu: "Nguri-nguri kabudayan jawi, Wong jowo ojo nganti ilang jowone" yg di semboyankan oleh ketua sekaligus pemimpin dari Ketoprak Anggoro Budoyo, Ari (Ciung Wanara)

Semoga seni budaya semakin jaya di era sekarang, dan banyak generasi muda yg mau melestarikan budaya bangsa asli Indonesia.....




Komentar

Posting Komentar